WELCOME......

Tersenyumlah bila ingin bahagia...

Sabtu, Juli 28

Kematian

KotaSantri.com : Seorang publik figur telah wafat beberapa waktu yang lalu. Simpati yang kemudian berdatangan kepada almarhum begitu banyak, bahkan dari orang-orang yang tidak pernah mengenalnya sekalipun. Kematian yang merenggut nyawa kehidupan almarhum begitu tiba-tiba, mengejutkan semua orang dan meninggalkan tangis serta do'a yang tak habis-habisnya.

Sebenarnya, apa yang paling dekat dengan manusia? Jawabnya, kematian. Kematian bisa datang di mana saja, kapan saja. Kematian adalah hal yang pasti terjadi, pada setiap makhluk di muka bumi. Kematian bisa menjemput kita di setiap tarikan nafas, mengintai di setiap detak jantung. Sungguh, tidak ada kesempatan kita untuk berleha-leha atau sekedar coba-coba melakukan sebuah maksiat.

Lihatlah contoh yang begitu banyak di sekitar kita. Tidak sedikit orang yang menjumpai mautnya ketika dia sedang terlelap tidur. Atau sedang tenggelam dalam pekerjaannya di meja kantor, lalu teman-temannya menemukan dia sudah tak bernafas lagi. Atau ketika sedang menempuh perjalanan, dengan tiba-tiba kematian itu menjemputnya.


Contoh yang paling banyak terjadi tahun-tahun lalu bahkan lebih mencengangkan. Allah membuktikan dengan hanya "kun fayakuun", maka dalam sekejap ratusan nyawa menghilang. Lewat gempa, angin topan, banjir, tsunami, atau bencana alam lainnya. Sungguh, tidak sulit bagi Allah untuk mencabut nyawa kita. Sungguh, tidak ada sedikit pun kesempatan untuk kita bersikap seenaknya hidup di dunia ini.

Seharusnya, yang terbayang dalam hati saat alarm kematian ini berbunyi dengan kerasnya adalah dosa-dosa dan kesia-siaan hidup yang pernah kita lakukan. Wajah orangtua pun terbayang. Sampai detik ini, apa yang sudah kita lakukan untuk membahagiakannya? Apa yang telah kita berikan agar orangtua kita tersenyum bahagia? Lalu, jika kematian memisahkan kita dan orangtua, apa yang sudah diberikan padanya? Apakah tanpa sadar, kita hanya memberinya kekecewaan?

Kematian memang bukan suatu hal yang harus ditakuti. Namun harus selalu kita waspadai, di setiap detik kehidupan kita. Jika saat ini merasa benar-benar tidak siap, maka mulai detik ini juga kita harus mempersiapkan diri kita. Sekuat tenaga, memberlakukan diri agar selalu berjalan di muka bumi sesuai dengan aturan-aturanNya.

Tidak ada komentar: